Melangkah

Waktu tak akan pernah berhenti memberikan kejutan kepada semua orang. Kadang hal-hal yang tak pernah terpikirkan bisa terjadi begitu saja tanpa memberikan tanda-tanda sebelumnya. Aku yang belum seumur jagung ini hanya bisa menikmati proses, melakukan hal yang terbaik yang bisa aku lakukan, lalu berserah diri kepada sang Tuhan.

Entah apa yang sebenarnya sedang terjadi. Aku baru belajar tentang arti kenyamanan. Kenyamanan yang berhasil menggantikan bayangan yang telah aku ciptakan sendiri. Bayangan yang keberadaannya pun belum pernah ada pasti. Selamat anda terpilih sebagai seseorang yang mengajarkan saya arti cerita ini.

Namun, apa yang terjadi sekarang? Apakah benar ini prematur? Benarkah belum saatnya semua ini terjadi? Entahlah. Jika kita terus berandai-andai, bukankah itu hanya akan menyakiti hati. Membuat kita lupa untuk menyukuri apa-apa yang telah diberikan oleh Ilahi. Hey bung, Dia adalah sebaik-baik perencana. Kita tidak pernah tahun hal terburuk yang mungkin saja terjadi jika kita tidak ada dalam rencana ini. Harusnya kita bersyukur dan berprasangka baik pada Ilahi.

Ini mungkin akan menjadi hal yang berat. Banyak hal yang harus terus dipelajari, dimantapkan lagi. Setiap orang punya kisahnya masing-masing. Setiap orang berhak untuk merencanakan sesuatu. Tetapi ingat, manusia hanya bisa berencana dan berusaha, Tuhan lah yang memutuskan hasilnya.

Namanya juga hidup, pasti ada cobaannya, pasti ada ujiannya. Seberapa tangguh kita sebenarnya. Seberapa percaya kita pada Sang Pencipta. Jalani saja. Tugas kita adalah melakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan, lalu serahkan kembali semuanya kepada sang pencipta.

puzzle2-1024x682

Gambar ini memang belum jadi. Gambar ini masih jadi misteri ilahi. Tapi percayalah, gambar ini ada untuk menguji kita, seberapa tangguh diri ini? Seberapa percaya kita padaNya? Semoga waktu akan segera menjawabnya. Terimakasih :’)

“36 jam itu” – Bukittinggi, 18 Januari 2016

Tinggalkan komentar